Insomnia adalah kesulitan untuk tidur atau tidak dapat tidur
dengan nyenyak. Rata-rata
setiap orang pernah mengalami insomnia sekali dalam hidupnya, yaitu saat sedang
menghadapi suatu masalah serius. Insomnia dapat menyerang semua golongan usia.
Meskipun
demikian, angka kejadian insomnia akan meningkat seiring dengan bertambahnya
usia. Hal ini disebabkan oleh stress yang sering menghinggapi orang yang
berusia lebih tua.
Insomnia
merupakan sebuah simptom atau gejala. Artinya apabila kita mengalami insomnia,
kemungkinan ada masalah emosional yang belum terselesaikan. Masalah emosional
itu bisa berupa kecemasan, stress, ketakutan, depresi, marah, sakit hati,
kesedihan atau masalah emosi lainnya. Namun banyak penderita insomnia yang
tidak menyadari masalah emosi apa yang menyebabkan dia tidak bisa tidur. Sebab
itulah banyak dari penderita insomnia lebih memilih meminum obat tidur
dibanding mencari bantuan psikoterapis.
Masalah insomnia, meskipun tampaknya
sederhana, apabila tidak segera ditangani bisa menjadi masalah psikologis yang
parah dan mengancam kesehatan mental serta fisik seseorang. Masalah-masalah
yang sering timbul karena insomnia adalah:
Menyebabkan kecemasan, stress, dan
depresi karena tidak mampu tidur. Ini adalah reaksi berantai yang tidak pernah usai.
Masalah emosi menyebabkan insomnia dan insomnia menyebabkan masalah emosi yang
lebih parah, begitu seterusnya...
·
Gangguan konsentrasi dan
kesulitan dalam mengingat.
·
Terganggunya kesehatan fisik. Misalnya timbul sakit kepala, migren, kulit di bawah
mata tampak kehitaman, mudah lelah, badan lemah dan mudah tertular penyakit.
·
Ketergantungan pada obat tidur, obat penenang, alkohol, bahkan
narkoba.
Menggunakan
obat tidur atau obat penenang untuk mengatasi insomnia adalah keputusan yang
beresiko tinggi. Menggunakan sedative (obat tidur) secara jangka panjang atau
dengan dosis yang tinggi untuk mengatasi insomnia dapat memperburuk masalah.
Antihistamine (obat penenang) juga dapat mengarah pada kesulitan yang sama.
Menggunakan antihistamine terus menerus juga dapat mengarah pada kerusakan
memori.
Sedative
tidak dapat menghasilkan tidur yang alami. Malahan akan dapat mengarah pada
toleransi atau ketergantungan pada obat-obatan. Apabila pada tingkat dosis yang
sama tidak dapat menghasilkan tidur, kita akan mengkonsumsi dosis yang lebih
tinggi. Dosis yang tinggi akan mengarah pada ketergantungan dan efek samping
negatif. Menghentikan konsumsi obat tidur dapat menyebabkan kembalinya insomnia
yang lebih parah.
Insomnia
adalah gejala dari masalah emosional, seperti stress, depresi, khawatir,
trauma, phobia, dan sebagainya. Insomnia tidak akan sembuh hanya dengan meminum
obat tidur. Sebelum masalah emosi yang melandasi insomnia belum diatasi,
insomnia akan terus timbul.
Perkembangan
psikoterapi sudah sangat pesat. Insomnia yang sudah diderita selama
bertahun-tahun pun bisa disembuhkan dalam waktu sangat singkat. Dengan
menghilangkan masalah emosional yang ada pada pikiran bawah sadar, maka
insomnia akan dengan sendirinya hilang secara cepat. Hipnotis dapat menjangkau
pikiran bawah sadar, tempat dimana masalah emosi itu berproses.